Kamis, 04 April 2013

Makalah Gout



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Gout adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat deposit kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini beraasal dari cairan ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi dari hasil akhir metabolisme purin yaitu asam urat.
Prevelensi gout di eropa dan amerika utara hampir sama yaitu 0,30 % dan 0,27 % sedang pada populasi asia tenggara dan new zaeland prevelensinya lebih tinggi. Lebih dari 90 % serangan gout primer terjadi pada laki-laki sedangkan pada wanita jarang terjadi sebelum menupause. Manifestasi klinik gout meliputi artristis gout, tofus batu asam urat saluran kemih dan nefropati gout. Tiga stadium klasik perjalanan alamiah artritis gout adalah artritis gout akut, gout interkritikal dan gout kronik bertofus.
Artritis gout atau lebih umum di masyarakat disebut dengan istilah asam urat, selama ini banyak terjadi mispersepsi yaitu hampir semua kelihan reumatik yang berupa nyeri, kaku dan bengkak sendi dianggap sebagai akibat asam urat atau artritis gout. Bahkan sejumlah kalangan medis ada yang masih memiliki persepsi yang sama dengan sebagian besar masyarakat tersebut. Selain itu, pemberian obat penurun asam urat juga masih perlu mendapat perhatian lebih, agar pemberian obat tersebut dapat lebih tepat sehingga akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi pasien.
Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisis V, halaman 2354.

Gout merupakan gangguan metabolik yang sudah dikenal oleh Hipokrates pada zaman Yunani Kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan, minum anggur, dan seks. Sejak saat itu banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah dikemukakan, namun kini banyak yang telah diketahui mengenai penyakit gout, dan tingkat keberhasilan pengobatannya juga tinggi.
Gout merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik, sekurang-kurangya ada sembilan gangguan, yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam urat ( hiperurisemia ). Gout dapat bersifat primer maupun sekunder. Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekksresi asam urat. Gout sekunder disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat-obat tertentu.
Masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal terbentuk seperti jarum ini mengakibatkan peradangan yang jika berlanjut akan mnimbulkan nyeri hebat yaang sering menyertai serangan gout. Jika tidak diobati, endapan kristal akan menyebabkan kerusakan yang hebat pada sendi dan jaringan lunak.
Sumber : Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Sylvia A.Price and Lorraine M. Wilson, Edisi 6, Volume 2, halaman : 1402.


B.      Tujuan Umum dan Khusus
1.      Tujuan Umum
a.      Untuk mengetahui tentang penyakit asam urat
b.      Untuk mengetahui bagaimana gejala dari penyakit asam urat
c.       Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan/penanggulangan penyakit asam urat.

2.      Tujuan Khusus
a.       Menerapkan dan meaplikasikan pencegahan dan penanggulangan penyakit asam urat dalam kehidupan sehari-hari.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.     Konsep Dasar
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari (depkes, 1992). Penyakit metabolik ini  sudah dibahas oleh Hippocrates pada zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak saat itu banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah diusulkan. Sekarang ini, gout mungkin merupakan salah satu jenis penyakit reumatik yang paling banyak dimengerti dan usaha-usaha terapinya paling besar kemungkinan berhasil.
Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini. Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Asalkan jumlahnya dibatasi, ya tidak masalah. Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat mampu mengontrol kadar asam dan urat dalam darah. Penderita asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan.
Gambaran klasik artritis gout yang berat dan akut ada kaitan langsung dengan hiperurisemia (asam urat serum tinggi). Gout mungkin primer atau sekunder. Gout primer merupakan akibat langsung pernbentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout sekunder disebabkan an karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
Endapan urat dalam sendi atau traktus urinarius dialkibatkan: karena, asam urat yang rendah daya larutnya dan akibat garam-garainnya. Asam. urat yang berlebihan dan garam-garam tersebut keluar dari serum dan urin masing-masing mengendap dalam sendi dan traktus urinarius
Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia 50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja.
Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.
Perkembangan serangan Akut gout biasanya merupakan kelanjutan dari suatu rangkaian kejadian. Pertama-tama biasanya terdapat supersaturasi urat dalam plasma dan cairan tubuh. Ini diikuti dengan pengendapan kristal-kristal urat di luar cairan tubuh dan endapan dalarn dan seldtar sendi. Tetapi serangan gout sering merupakan kelanjutan trauma lokal atau ruptura tofi (endapan natrium urat) yang merupakan penyebab peningkatan konsentrasi asam urat yang cepat. Tubuh mungkin tidak dapat menanggulangi peningkatan ini dengan memadai, sehingga mempercepat proses pengeluaran asam urat dari serum. Kristalisasi dan endapan asam urat merangsang serangan gout. Kristal-kristal asam urat ini merangsang respon fagositosis oleh leukosit dan waktu leukosit memakan kristal-kristal urat tersebut maka respon mekanisme peradangan lain terangsang. Respon peradangan mungkin dipengaruhi oleh letak dan besar endapan kristal asam urat. Reaksi peradangan mungkin merupakan proses yang berkembang dan memperbesar diri sendiri akibat endapan tambahan kristal-kristal dari serum.
Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter kritikal. Pada masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik. Gout kronik timbul dalarn jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri, kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan kronik, sendi yang bengkak akibat gout kronik sering besar dan berbentuk nodular. Serangan gout Aut dapat terjadi secara simultan diserta gejala-gejala gout kronik. Tofi timbul pada gout kronik karena urat tersebut relatif tidak larut. Awitan dan ukuran tofi sebanding dengan kadar urat serum. Yang sering terjadi tempat pembentukan tofi adalah: bursa olekranon, tendon Achilles, permukaan ekstensor dari lengan bawah, bursa infrapatella dan helix telinga
Tofi-tofi ini mungkin sulit dibedakan secara klinis dari rheumatoid nodul. Kadang-kadang tofi dapat membentuk tukak dan kemudian mengering dan dapat membatasi pergerakan sendi. Penyakit ginjal dapat terjadi akibat hiperurisemia kronik, tetapi dapat dicegah apabila gout ditangani secara memadai.


B.      Pembahasan
1.       Pengertian asam Urat
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang.
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin.
Sebetulnya, tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%. Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.

2.       Penyebab Asam Urat
Secara umum, penyebab asam urat adalah terjadinya pemecahan sel terus menerus sehingga menghasilkan asam urat yang berlebihan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Penyebab asam urat yang lain adalah  metabolism tubuh yang kurang sempurna. Penyebab asam urat bisa juga dari kegagalan ginjal mengeluarkan asam urat tersebut melalui air seni. Secara tidak langsung, kondisi umum tubuh yang kurang baik juga dapat menjadi penyebab asam urat. Oleh karena itulah asam urat lebih banyak diderita orang yang berusia lanjut. Namun demikian tentu saja asam urat bisa terjadi pada usia yang lebih muda karena gaya hidup yang kurang sehat.
Meskipun penyebab asam urat dapat disimpulkan adalah karena terjadinya pemecahan sel secara terus menerus, penyakit asam urat termasuk penyakit yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti secara klinis. Penyebab asam urat diduga berkaitan dengan faktor genetik dan faktor hormonal. Hal inilah yang menyebabkan ketidaknormalan metabolisme tubuh yang merupakan penyebab asam urat meningkat secara drastis. Namun demikian, efek kebalikan dari asam urat yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab asam urat. Pengeluaran asam urat secara berlebihan menyebabkan kadar sangat rendah dan memicu tubuh mengeluarkan kembali yang kadarnya bisa berlebihan dan menyebabkan asam urat tinggi.
Namun demikian, penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi. Konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi adalah satunya. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam inti sel yang jika bereaksi dapat meningkatkan asam urat dengan cepat. Penyebab asam urat sering diasumsikan berasal dari kondisi alami tubuh, padahal kondisi tubuh yang buruk utamanya terjadi karena pola makan yang salah. Oleh karena itu, untuk menghindari asam urat, anda harus mulai memperhatikan berbagai makanan penyebab asam urat untuk anda hindari.
Penyakit darah dapat juga menjadi penyebab asam urat. Penyakit sumsum tulang dan polisitemia, misalnya, bisa menjadi penyebab tingginya kadar asam dalam darah yang menjadi penyakit asam urat. Selain itu, obat-obatan seperti alkohol dalam obat, obat kanker, dan vitamin B12 pun juga bisa menjadi penyebab asam urat.

Proses terjadinya penyakit asam urat:
a.       Konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebihan
b.      Zat purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian melalui metabolisme berubah menjadi asam urat
c.       Kadar asam urat dalam tubuh meningkat, sehingga ginjal tidak mampu membuang kelebihan asam urat
d.      Kristal asam urat yang berlebih menumpuk di persendian. Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak, meradang, panas dan kaku.
Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran tulang.

3.       Gejala Asam Urat
Nyeri sendi merupakan indikator utama asam urat, Sendi merupakan bagian yang paling mudah dihinggapi kristal-kristal asam urat selain juga pada bagian kulit dan ginjal yang merupakan akibat dari penambahan kadar asam urat dalam darah. Kristal-kristal tersebut akan menyebar ke dalam rongga-rongga sendi sehingga terjadilah peradangan akut atau terjadi gout. Jika terjadi selama bertahun-tahun, deposit kristal asam urat dalam sendi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen.
Tanda dan gejala asam urat antara lain :
a.       Nyeri sendi akibat endapan asam urat dan inflamasi.
b.      Eritema dan bengkak pada sendi akibat endapan asam urat dan iritasi.
c.       Tofus pada ibu jari kaki, pergelangan kaki, dan daun telinga akibat endapan urat.
d.      Kenaikan suhu kulit akibat inflamasi.
e.      Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.

Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi.ika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.Sebagian besar penderita asam urat juga memiliki penyakit lain seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes atau penyakit ginjal. Faktor kegemukan (obesitas) juga sering dijumpai pada penderita asam urat.

4.       Bahaya Asam Urat
Jika kadar asam urat terlalu tinggi dalam darah, maka organ-organ tubuh akan terganggu dan bahkan rusak, terutama organ ginjal. Hal ini terjadi karena saringan pada ginjal akan tersumbat. Tersumbatnya saringan tersebut akan berdampak munculnya batu ginjal, dan bahkan pada akhirnya dapat terjadi gagal ginjal. Selain itu kadar asam urat yang tinggi pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Kristal asam urat dapat merusak lapisan bagian dalam pembuluh darah koroner pada jantung. Rusaknya pembuluh darah itu akan menimbulkan serangan jantung koroner.
Oleh sebab itu, sebaiknya secara teratur kita harus mengecek kadar asam urat, jika asam uratnya tinggi maka sedini mungkin harus berupaya untukmenurunkannya supaya tidak terjadi kerusakan pada organ-organ penting tubuh kita. Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran tulang.

5.       Penyebaran / Penularan
Asam urat merupakan penyakit non infeksi akibat prilaku makanan. Penyakit asam urat tidak menular, akan tetapi tidak menutup kemungkinan factor genetic atau keturunan dapat menyebabkan menderita penyakit ini. Uniknya asam urat ini lebih sering menyerang pria daripada wanita, dengan jumlah wanita yang sangat sedikit dan biasanya menyerang wanita yang sudah memasuki masa monopouse. Hal ini dikarenakan tingkat asam dalam tubuh pria berbanding lurus dengan bertambahnya usia, sedangkan pada wanita tingkat asam ini baru akan naik drastis ketika mereka sudah memasuki masa monopouse.
Untuk mengetahui kita menderita asam urat atau tidak biasanya dilakukan dengan tes enzimatik dan tes biasa. Biasanya serangkaian tes ini dapat kita lakukan di laboratorium di rumah sakit atau yang bisa kita temui di sekitar kita.
Pada awalnya penyakit asam urat ini hanya menyerang satu sendi saja, namun lama kelamaan bisa menjalar ke sendi yang lain. Sendi yang paling sering terkena dampak dari asam urat ini adalah sendi pada pangkal kaki ibu jari dan sekitar kaki. Serangan asam urat pun tidak dapat diperkirakan, tiba-tiba dapat terjadi pagi hari lalu sembuh dan sore hari nyeri sendi kembali terulang. Hal ini sangat menyiksa penderita, jika mereka tidak cepat mengkonsumsi obat-obatan maka nyeri itu tidak akan hilang.
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa.Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat.
Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.

6.       Cara Penanggulangan
Penyakit asam urat disebabkan oleh menumpuknya kristal asam urat yang dihasilkan dari metabolisme zat purin. Oleh karena itu, untuk mengurangi kadar asam urat, Anda harus mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin. Berikut adalah contoh makanan yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit asam urat:
a.       Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak.
b.      Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden.
c.       Ekstrak daging seperti abon dan dendeng
d.      Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)
e.      Daging kambing, daging sapi, daging kuda
f.        Bebek, angsa dan kalkun
g.       Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping
h.      Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung
i.         Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental
j.        Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa
k.       Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega
l.         Makanan kaya protein dan lemak

Selain pantangan makanan di atas, penderita asam urat juga harus banyak minum air putih (terutama bagi mereka yang mempunyai batu ginjal). Air putih akan membantu mengeluarkan kristal asam urat dari dalam tubuh melalui urine.
Kurangi konsumsi alkohol karena alkohol akan meningkatkan kadar asam laktat, yang menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang. Akibatnya, asam urat tertahan dalam peredaran darah dan menumpuk di persendian. Hindari juga minuman fermentasi seperti bir, wiski, anggur, tape dan tuak karena mengandung senyawa alkohol.
Tips tambahan bagi penderita asam urat:
a.       Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang.
b.      Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry. Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat.
c.       Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi.
d.      Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup.
e.      Jangan minum aspirin.
f.        Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan.
g.       Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup.
h.      Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan.


7.       Penanganan Keperawatan
                  Tujuan penanganan penyakit gout adalah mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah serangan yang berulang, dan mencegah atau membalikkan komplikasi. Penanganan penyakit gout yang akut terdiri atas :
a.         Imobilisasi dan proteksi sendi yang nyeri dan mengalami inflamasi.
b.         Kompres dingin atau hangat pada bagian yang sakit.
c.          Peningkatan asupan cairan ( hingga 3 L per hari ) jika terdapat kontraindikasi penyakit lain; peningkatan asupan cairan ini bertujuan mencegah pembentukan batu ginjal.
d.         Terapi dengan kolsicin ( oral atau IV ) setiap jam sekali selama 8 jam untuk menghambat fagositosis kristal asam urat oleh sel-sel neutrofil; terapi ini dilakukan sampai rasa nyeri mereda atau sampai terjadi diare ( pada inflamasi yang akut ).
e.         Obat antiinflamasi nonsteroid ( NSAID ) untuk mengatasi nyeri dan inflamasi.






















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Penyakit asam urat merupakan penyakit nini infeksi yang tidak menular. Penyakit ini dapat di cegah dengan mengkonsumsi makanan yang rendah purin, memperbanyak minum air putih dan rajin berolahraga.

B.      Saran
Sebaiknya penyakit asam urat harus di cegah terlebih dulu, karena jika seseorang telah menderita penyakit asam urat dapat menyebabkan resiko gagal ginjal.




















Daftar Pustaka

Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC
Noer, Sjaifoellah  dkk. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Price. Sylvia A & Lorraine M. Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep KlinisProses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC
Sudoyo, Aru W dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 3. Jakarta: Internapublising